kesempatan

sudah berapa banyak kesempatan yang datang ke kita dan kita biarkan lewat begitu saja? sering sekali bukan? bahkan ketika kita tak dapat menyesalinya, kesempatan itu telah pergi..

tapi kini yang saya sesali bukan karena melewatkan kesempatan, namun, mengapa saya ambil kesempatan ini? seharusnya saya tak boleh menyesalinya, karena ini pilihan saya, tapi nyatanya saya menjalaninya dengan setengah hati...

sedang membicarakan apa saya ini? saya sedang membicarakan karir saya, yang nyatanya begitu-begitu saja, tidak ada kemajuan di waktu lebih dari 1 tahun saya bekerja. saya sedang merenung.. apa yang bisa saya berikan pada perusahaan selain loyalitas dan tenaga serta fikiran saya setiap harinya, setiap menitnya.

harusnya saya harus sudah memikirkan untuk mencari kesempatan lain, ketimbang mandeg ditempat dan tidak ada kemajuan. di tempat saat ini, saya rasanya tidak bisa membuat keputusan sendiri, tidak diberi kesempatan untuk punya pemikiran, saat tak ada pemikiran, saya dibilang robot, repot...

saya bingung untuk kemudiannya harus bagaimana, kontrak itu begitu mengikat selama setahun ini, memang saya akan menjalaninya, namun agak setengah hati.. tapi ya sudahlah.. setidak tak menganggur.. itu positif yang sedang saya selalu coba tanamkan di otak.

kata sodara saya, saya terlalu negatif thinking dalam berpikir, selalu melihat sesuatu dari negatifnya, saya sadar tidak ada yang sempurna, tapi bukankah yang mendekati sempurna itu baik?

tapi saya akan coba lebih membuka fikiran saya, mencoba untuk tidak melihat sesuatu hanya dari luar saja, tidak selalu melihat negatifnya saja.

setiap kesempatan yang "mampir" ke kehidupan saya akan saya pertimbangkan lagi baik-baik.. agar tidak lagi menerima kesempatan yang salah.. yang akan saya sesali seumur hidup saya..